Skip to main content

PROJECT INTERNET OF THINGS SEDERHANA MENGGUNAKAN WEMOS D1 R1


  halo teman-teman yang baik hati dan tidak sombong,kali ini admin ingin membagi ilmu yang bermanfaat.saat ini kita berada di era industry 4.0 yang mana internet merupakan media didalam melakukan kegiatan sehari hari.
  tanpa internet,banyak kegiatan kita yang terhalang.Nah dengan memanfaatkan kecanggihan internet saat ini,kita dapat menggunakan internet sebagai alat yang dapat mempermudah keseharian kita.khususnya seperti yang dibahas pada tulisan ini yaitu mematikan lampu melalui jaringan internet,seperti apa itu,mari kita baca tulisan dibawah ini :

PENGENALAN WEMOS D1 R1
  Kemunculan Wemos D1 sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Pengamatan embeddednesia, board development ini sudah ada semenjak satu tahun yang lalu, dan kini telah muncul beberapa varian dari board ESP8266 produk wemos. Kini juga ada varian versi kecilnya yang disebut sebagai Wemos D1 mini,
  Meskipun bentuk board ini dirancang menyerupai arduino uno, namun dari sisi spesifikasi, sebenarnya jauh lebih unggul Wemos D1, salah satunya dikarenakan inti dari Wemos D1 adalah Esp8266EX yang memiliki prosesor 32 bit. (Bandingkan dengan Arduino UNO, yang berintikan AVR 8 bit). Sebagaimana board berbasis ESP8266, wemos D1 memiliki spesifikasi yang sama yaitu
  • A 32 bit RISC CPU running at 80MHz
  • 64Kb of instruction RAM and 96Kb of data RAM
  • 4MB flash memory! Yes that’s correct, 4MB!
  • Wi-Fi
  • 16 GPIO pins
  • I2C,SPI
  • I2S
  • 1 ADC





Berikut spesifikasi lengkap dari WEMOS D1 R1 :
1.SPESIFIKASI
Microcontroller
ESP-8266EX
Operating Voltage
3.3V
Digital I/O Pins
11
Analog Input Pins
1
Clock Speed
80MHz/160MHz
Flash
4M bytes
Length
68.6mm
Width
53.4mm
Weight
25g


Singkatnya, board ini dikendalikan oleh chip ESP8266 (prosesor 32-Bit) dan memiliki memori flash yang lebih besar dibandingkan dengan Arduino Uno. Terdiri dari 11 pin I / O digital dan 1 pin analog (input). papan dapat dihubungkan menggunakan kabel USB tipe Micro-B atau "Kabel Android".
2. I/O pin
- Tegangan kerja 3.3 v
- memiliki interrupt/PWM/I2C/one-wire support except DO
Pin
Function
ESP-8266 Pin
TX
TXD
TXD
RX
RXD
RXD
A0
Analog input, max 3.3V input
A0
D0
IO
GPIO16
D1
IO, SCL
GPIO5
D2
IO, SDA
GPIO4
D3
IO, 10k Pull-up
GPIO0
D4
IO, 10k Pull-up, BUILTIN_LED
GPIO2
D5
IO, SCK
GPIO14
D6
IO, MISO
GPIO12
D7
IO, MOSI
GPIO13
D8
IO, 10k Pull-down, SS
GPIO15
G
Ground
GND
5V
5V
3V3
3.3V
3.3V
RST
Reset
RST
3.IDE
Terdapat 2 IDE yang dapat digunakan yaitu :
-         ARDUINO IDE
-         NodeMCU IDE
Sensor DHT11 
Sensor DHT11 adalah module sensor yang berfungsi untuk mensensing objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog yang dapat diolah lebih lanjut menggunakan mikrokontroler.
Module sensor ini tergolong kedalam elemen resistif seperti perangkat pengukur suhu seperti contohnya yaitu NTC.
Kelebihan dari module sensor ini dibanding module sensor lainnya yaitu dari segi kualitas pembacaan data sensing yang lebih responsif yang memliki kecepatan dalam hal sensing objek suhu dan kelembaban, dan data yang terbaca tidak mudah terinterverensi.
Sensor DHT11 pada umumya memiliki fitur kalibrasi nilai pembacaan suhu dan kelembaban yang cukup akurat.
Penyimpanan data kalibrasi tersebut terdapat pada memori program OTP yang disebut juga dengan nama koefisien kalibrasi.
Sensor ini memiliki 4 kaki pin, dan terdapat juga sensor DHT11 dengan breakout PCB yang terdapat hanya memilik 3 kaki pin seperti gambar dibawah ini
Bentuk Fisik DHT11
Spesifikasi :
·         Tegangan masukan : 5 Vdc
·         Rentang temperatur :0-50 ° C kesalahan ± 2 ° C
·         Kelembaban :20-90% RH ± 5% RH error


RELAY
·                     DEFINISI dan FUNGSI
RELAY adalah sebuah komponen elektro mekanik yang berfungsi sebagai SAKLAR, biasanya digunakan untuk mengendalikan sesuatu yang memiliki level tegangan berbeda, nah loh apalagi tuh?

Ilustrasinya begini, kita punya sebuah LAMPU neon atau pijar dan POMPA listrik, untuk aplikasi rumahan mungkin 2 barang itu yang sering kita lihat. Ceritanya kedua barang tersebut ingin kita kendalikan dengan mengguakan microcontroller, baik itu berdasarkan timing (lampu harus nyala ketika malam tiba), atau sensor, atau dikendalikan via smartphone. Nah karena level tegangan microcontroller itu menggunakan level tegangan TTL (5 vdc) dan di beberapa micro keluaran anyar bahkan menggunakan level tegangan CMOS (3.3 dc), jadi tidak mungkin dan tidak bisa digunakan  langsung untuk mengendalikan lampu atau pompa yang level tegangannya 220 vac. Untuk menggabungkan kedua alat yang berbeda level tegangan tersebut digunakanlah RELAY.



·                     SIMBOL dan PENAMPAKAN
Nah relay ini terdari dari dua bagian loh, kontak/saklar dan coil/lilitan. Supaya lebih jelas bisa dilihat dari gambar berikut.

Gambar 1. Simbol Relay

Sebelah kiri adalah coil alias lilitan dan bagian kanan adalah saklar SPDT (single pole double throw). Saklar SPDT punya dua kondisi, NO (normally open) dan NC (normally close). Jika coil dihubungkan dengan power supply maka swtich yang tadinya menghubungkan "com" dengan "NC" menjadi "com" dengan "NO". Sampai sini faham?

Oke lanjut.

Coil ini macam-macam, ada yang 5vdc, 12vdc, dan 24vdc. Dan untuk saklarnya pun macam-macam ada yang SPST, SPDT, DPDT, dan lainnya. Di bawah ini adalah penampakan PCB dengan coil 5vdc dan kontak SPDT (Gambar 2), otomatis kaki/pin out dari relay ini ada 5, 2 untuk coil, dan 3 untuk kontak (Gambar 3).

Gambar 2. Relay Coil 5 vdc, Kontak SPDT (Tampak Atas)

Gambar 3. Relay Coil 5 vdc, Kontak SPDT (Tampak Bawah)

·                     SKEMATIK dan PCB DESIGN
Agar Relay ini bisa bekerja sebagai mana mestinya dan sesuai dengan standar keamanan, maka dibutuhkan komponen lain. Lengkapnya bisa perhatikan Skematik di Gambar 4.


Gambar 4. Skematik Modul Relay

Dari gambar 4 kita bisa lihat terdapat komponen tambahan seperti, optocoupler LTV816, transistor BC547, diode 1n4004, dan led indikator. Semua komponen tersebut berfungsi untuk mengaktifkan relay dalam kondisi yang aman.

Untuk menggunakan WEMOS D1 R1, pada prinsipnya sama dengan menggunakan board lain yang berbasis ESP8266.  Anda bisa menggunakan firmware NodeMCU, dan memprogramnya menggunakan Lua. atau bisa juga kita membuat firmware sendiri menggunakan Arduino IDE. Yang perlu diperhatikan adalah, pastikan Arduino IDE yang digunakan sudah diinstal  board ESP8266 sebelum digunakan.




Buat rangkaian dengan mengikuti Skematik rangkaian sebagai berikut :

Buat project di aplikasi blynk
1.instal aplikasi blynk pada android anda.anda bisa mendownloadnya di play store
2.pilih create new project
3.atur device menjadi WeMos D1 dan Connection tipe nya menjadi WIFI,atur tema sesuai keinginan
4.pilih Create,lalu auth token kaan dikirimkan kea kun email anda yang terdaftar di aplikasi
5.tambahkan button dan 2 gauge dari widget box apda toolbar berbentuk +.sehingga tampilannya seperti berikut :
6.atur masing masing widget dengan menekan 2 kali widget.
7.pada widget button,seting seperti gambar berikut :
8.pada widget gauge1,seting seperti gambar berikut :

9.pada widget gauge2,seting seperti gambar berikut :
10.tekan tombol play pada sudut kiri atas.blynk siap digunakan setelah dikoneksikan dengan wemos anda..
Sebelum memulai program,kita harus  menginstal library blynk , dan sensor dht caranya yaitu :
1.Buka arduino ide
2.kemudian pilih sketch>>include library>>manage libraries
3.ketikan blynk pada library manager kemudian install(untuk blynk)
4.ketikan DHT pada library manager kemudian install DHT Sensor library(untuk DHT)
4.Re open arduino.ide
Lalu kita harus menginstal board wemosnya.berikut tahapannya :
MENGINSTAL BOARD ESP8266 di ARDUINO IDE
1.instal arduino.ide
2.Pilih toolbar file
3.Pilih Preference
4.pada kolom ‘Additional Board Manager URLs’ masukan : http://arduino.esp8266.com/stable/package_esp8266com_index.json
5.Pada toolbar Tools pilih Boards lalu pilih Boards Manager,lalu pada pencarian ketikan ESP8266
6.Pilih ESP8266 lalu tekan install
7.Tunggu beberapa menit
8.Lalu pada Tools pilih Boards, lalu pilih WEMOS D1 R1
9.Pada Tools pilih Port yang digunakan
10.atur Comm Rate ke 11520.





Setelah itu kita melangkah ke program :
a.untuk proram headernya masukan :
Ket:
- Pada char auth[ ] = “…” , isikan sesuai dengan token yang diberikan ke email kita saat membuat project Blynk di smartphone kita
- Pada char ssid [ ] = “…” , isikan sesuai dengan nama hotspot yang akan dihubungkan dengan modul Wemos D1 kita.
- Pada char pass[ ] = “…” , isikan sesuai dengan nama password hotspot yang terhubung dengan modul Wemos D1 kita.

Selanjutnya masukan program dibawah ini :

setelah memasukan program diatas, compile dan upload program ke board Wemos D1 kita.
Jika selesai akan muncul Done Uploading,jika tidak,periksalah syntax atau code program anda, bisa jadi adalah salah pengetikan atau library yang belum di instal.







Jika selesai,buka aplikasi blynk anda dan teakn tombol run dan tampilannya akan muncul seperti berikut :

Suhu dan kelembapan telah muncul tandanya telah berhasil

Demikian ilmu yang dapat admin bagikan,kurang dan lebihnya mohon di maafkan.stay cool,se you...





Comments

Popular posts from this blog

PENJELASAN DAN PENGENALAN WEMOS D1 R1

Kemunculan Wemos D1 sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Pengamatan embeddednesia, board development ini sudah ada semenjak satu tahun yang lalu, dan kini telah muncul beberapa varian dari board ESP8266 produk wemos. Kini juga ada varian versi kecilnya yang disebut sebagai Wemos D1 mini, Meskipun bentuk board ini dirancang menyerupai arduino uno, namun dari sisi spesifikasi, sebenarnya jauh lebih unggul Wemos D1, salah satunya dikarenakan inti dari Wemos D1 adalah Esp8266EX yang memiliki prosesor 32 bit. (Bandingkan dengan Arduino UNO, yang berintikan AVR 8 bit). Sebagaimana board berbasis ESP8266, wemos D1 memiliki spesifikasi yang sama yaitu A 32 bit RISC CPU running at 80MHz 64Kb of instruction RAM and 96Kb of data RAM 4MB flash memory! Yes that’s correct, 4MB! Wi-Fi 16 GPIO pins I2C,SPI I2S 1 ADC Berikut spesifikasi lengkap dari WEMOS D1 R1 : 1.SPESIFIKASI Microcontroller ESP-8266EX Operating Voltage

GRAFIK ALIRAN SINYAL

Grafik aliran sinyal adalah bentuk lain untuk menyatakan hubungan matematis antara masukan dan keluaran suatu sistem kendali. Beberapa istilah yang berkaitan dengan diagram aliran sinyal perlu dimengerti untuk keperluan analisis teknik kendali. Perhatikan gambar berikut :                                                                    Gambar 1.12 Bagian-bagian dari grafik aliran sinyal dapat dijelaskan sebagai berikut:  1. Titik (node)   adalah bagian yang menunjukkan variabel sistem atau signal sistem. Pada gambar tersebut terdapat node x1, x2, x3, x4, dan x5, semuanya menunjukkan besaran atau sinyal dari sistem pengendalian.  2. Transmitansi (gain)  adalah penguatan antara dua node yang berdekatan. Pada gambar 1.12 yang merupakan transmitansi atau gain adalah a, b, c, d dan e.  3. Cabang (branch)  adalah segmen garis yang menghubungkan dua node. Pada gambar 1.12 yang merupakan cabang adalah garis x1x2, x2x3, x3x4, x3x2, x5x2.  4. Node masukan (input node = source)